Arti Istinja: Definisi Bahasa Dan Cara Yang Benar
Istinja adalah topik penting dalam Islam yang berkaitan dengan kebersihan diri setelah buang air. Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar istilah ini, tapi apa sebenarnya arti istinja dari segi bahasa? Mari kita bahas secara mendalam agar kita semua paham, guys!
Definisi Istinja Secara Bahasa dan Istilah
Secara bahasa, istinja berasal dari kata bahasa Arab yaitu 'naja' yang berarti selamat atau bebas. Dalam konteks bersuci, istinja berarti upaya untuk membersihkan diri dari segala kotoran atau najis yang keluar dari qubul (kemaluan) dan dubur (anus) setelah buang air kecil maupun besar. Tujuannya adalah agar kita terbebas dari kotoran dan najis tersebut, sehingga sah untuk melaksanakan ibadah seperti salat.
Secara istilah dalam ilmu fikih, istinja diartikan sebagai menghilangkan atau membersihkan najis yang keluar dari dua jalan, yaitu qubul dan dubur, dengan menggunakan air atau benda padat yang suci dan kesat seperti batu, tisu, atau daun. Jadi, istinja ini adalah bagian penting dari thaharah (bersuci) dalam Islam. Tanpa istinja yang benar, ibadah kita bisa jadi tidak sah, lho!
Dalam melaksanakan istinja, niat yang ikhlas karena Allah SWT adalah yang utama. Selain itu, penting juga untuk mengetahui tata caranya yang benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Hal ini akan kita bahas lebih lanjut pada bagian berikutnya.
Hukum Istinja dalam Islam
Istinja hukumnya adalah wajib bagi setiap Muslim yang telah buang air kecil atau besar. Kewajiban ini didasarkan pada beberapa dalil dari Al-Qur'an dan hadis. Allah SWT mencintai orang-orang yang menjaga kebersihan dan kesucian diri, sebagaimana firman-Nya dalam surat At-Taubah ayat 108:
"...Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih." (QS. At-Taubah: 108)
Selain itu, Rasulullah SAW juga sangat menekankan pentingnya bersuci setelah buang air. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
"Bersucilah kamu dari kencing, karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur disebabkan karena tidak bersuci dari kencing." (HR. Ibnu Majah)
Dari dalil-dalil tersebut, jelaslah bahwa istinja bukan hanya sekadar kebiasaan baik, tetapi merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim. Dengan istinja yang benar, kita dapat menjaga kebersihan diri dan menghindari diri dari azab Allah SWT.
Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Istinja
Dalam melaksanakan istinja, kita bisa menggunakan berbagai macam alat dan bahan, asalkan memenuhi syarat-syarat tertentu. Berikut adalah beberapa alat dan bahan yang umum digunakan:
-
Air: Air adalah alat istinja yang paling utama dan dianjurkan. Air yang digunakan haruslah air yang suci dan mensucikan, seperti air sumur, air sungai, air hujan, atau air keran. Penggunaan air lebih utama karena dapat membersihkan kotoran dengan lebih sempurna.
-
Batu: Batu bisa digunakan sebagai pengganti air jika air tidak tersedia. Namun, batu yang digunakan haruslah batu yang bersih, kesat, dan dapat membersihkan kotoran dengan baik. Disunahkan menggunakan tiga buah batu untuk istinja.
-
Tisu: Tisu juga bisa digunakan sebagai pengganti air, terutama di zaman sekarang ini. Sama seperti batu, tisu yang digunakan haruslah tisu yang bersih, kering, dan tidak mengandung pewangi atau bahan kimia yang berbahaya.
-
Daun: Di zaman dahulu, daun sering digunakan sebagai alat istinja ketika air dan batu sulit ditemukan. Daun yang digunakan haruslah daun yang bersih, tidak beracun, dan memiliki permukaan yang lembut agar tidak melukai kulit.
Selain alat dan bahan di atas, kita juga bisa menggunakan benda padat lainnya yang suci dan kesat, seperti kain atau kertas. Yang terpenting adalah alat atau bahan tersebut dapat membersihkan kotoran dengan baik dan tidak membahayakan kesehatan kita.
Tata Cara Istinja yang Benar Sesuai Sunnah
Setelah mengetahui alat dan bahan yang bisa digunakan untuk istinja, sekarang mari kita bahas tata cara istinja yang benar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Berikut adalah langkah-langkahnya:
-
Membaca Basmalah: Sebelum masuk ke kamar mandi atau tempat buang air, disunahkan untuk membaca basmalah terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan.
-
Masuk dengan Kaki Kiri: Saat masuk ke kamar mandi, dahulukan kaki kiri. Hal ini merupakan adab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
-
Buang Air dengan Jongkok: Saat buang air, disunahkan untuk jongkok. Posisi ini lebih baik untuk kesehatan dan kebersihan.
-
Membersihkan dengan Air atau Benda Padat: Setelah buang air, bersihkan qubul dan dubur dengan air atau benda padat seperti batu atau tisu. Jika menggunakan air, siramkan air hingga bersih dan tidak ada lagi kotoran yang tersisa. Jika menggunakan batu atau tisu, usapkan sebanyak tiga kali atau lebih hingga bersih.
-
Menggunakan Tangan Kiri: Saat membersihkan, gunakan tangan kiri. Jangan menggunakan tangan kanan, karena tangan kanan digunakan untuk makan dan melakukan kegiatan yang baik.
-
Membersihkan Tangan Setelah Istinja: Setelah selesai istinja, bersihkan tangan dengan sabun dan air hingga bersih. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran kuman dan penyakit.
-
Keluar dengan Kaki Kanan: Saat keluar dari kamar mandi, dahulukan kaki kanan sambil membaca doa keluar kamar mandi:
"Ghufraanaka. Alhamdulillahilladzi adzhaba 'anni al-adzaa wa'aafaani" (Aku memohon ampunan-Mu. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran dariku dan menyehatkanku).
Dengan mengikuti tata cara istinja yang benar, kita tidak hanya menjaga kebersihan diri, tetapi juga mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita.
Adab-Adab dalam Istinja
Selain tata cara yang benar, ada juga beberapa adab yang perlu diperhatikan saat melakukan istinja. Adab-adab ini bertujuan untuk menjaga kesopanan, kebersihan, dan kesehatan kita. Berikut adalah beberapa adab dalam istinja:
-
Tidak Menghadap atau Membelakangi Kiblat: Saat buang air, diusahakan untuk tidak menghadap atau membelakangi kiblat. Hal ini merupakan bentuk penghormatan kita terhadap kiblat sebagai arah salat.
-
Tidak Buang Air di Tempat Terbuka: Hindari buang air di tempat terbuka yang bisa dilihat oleh orang lain. Carilah tempat yang tertutup dan tidak mengganggu orang lain.
-
Tidak Buang Air di Tempat yang Mengalir: Jangan buang air di sungai, danau, atau sumber air lainnya yang digunakan oleh orang banyak. Hal ini dapat mencemari air dan membahayakan kesehatan.
-
Tidak Berbicara atau Bernyanyi: Saat berada di kamar mandi, hindari berbicara atau bernyanyi. Jagalah kesopanan dan ketenangan di dalam kamar mandi.
-
Tidak Membawa Benda Bertuliskan Nama Allah: Hindari membawa benda-benda yang bertuliskan nama Allah atau ayat-ayat Al-Qur'an ke dalam kamar mandi. Hal ini merupakan bentuk penghormatan kita terhadap nama Allah SWT.
Dengan memperhatikan adab-adab ini, kita dapat menjaga kesopanan, kebersihan, dan kesehatan kita saat melakukan istinja. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita.
Manfaat Istinja bagi Kesehatan
Selain sebagai bagian dari ibadah, istinja juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kita. Dengan menjaga kebersihan diri setelah buang air, kita dapat mencegah berbagai macam penyakit. Berikut adalah beberapa manfaat istinja bagi kesehatan:
-
Mencegah Infeksi Saluran Kemih (ISK): Istinja yang benar dapat membersihkan bakteri dan kuman yang menempel di sekitar qubul dan dubur, sehingga mencegah terjadinya infeksi saluran kemih.
-
Mencegah Penyakit Kulit: Kotoran yang menempel di kulit dapat menyebabkan iritasi dan penyakit kulit seperti gatal-gatal, eksim, dan infeksi jamur. Dengan istinja, kita dapat membersihkan kulit dari kotoran dan mencegah penyakit kulit.
-
Mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS): Istinja yang benar dapat mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual seperti herpes, sifilis, dan gonore.
-
Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi: Istinja yang benar dapat menjaga kesehatan organ reproduksi kita, baik pria maupun wanita. Dengan membersihkan kotoran dan bakteri, kita dapat mencegah terjadinya infeksi dan peradangan pada organ reproduksi.
-
Meningkatkan Kebersihan Diri: Istinja merupakan bagian penting dari menjaga kebersihan diri secara keseluruhan. Dengan tubuh yang bersih, kita akan merasa lebih nyaman, segar, dan percaya diri.
Dengan mengetahui manfaat istinja bagi kesehatan, semoga kita semakin termotivasi untuk selalu menjaga kebersihan diri setelah buang air. Ingat, kebersihan adalah sebagian dari iman!
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa istinja adalah membersihkan diri dari kotoran atau najis yang keluar dari qubul dan dubur setelah buang air kecil maupun besar. Istinja hukumnya wajib bagi setiap Muslim dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kita. Oleh karena itu, mari kita laksanakan istinja dengan benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam, agar kita senantiasa bersih, sehat, dan diridhai oleh Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat, guys!