- F = gaya Coulomb (Newton)
- k = konstanta Coulomb (9 x 10^9 Nm2/C2)
- q1 dan q2 = besar muatan listrik (Coulomb)
- r = jarak antara kedua muatan (meter)
- B = induksi magnetik (Tesla)
- μ0 = permeabilitas vakum (4π x 10^-7 Tm/A)
- I = arus listrik (Ampere)
- r = jarak dari kawat (meter)
- ε = GGL induksi (Volt)
- N = jumlah lilitan
- ΔΦ = perubahan fluks magnetik (Weber)
- Δt = perubahan waktu (detik)
- ω = kecepatan sudut (rad/s)
- f = frekuensi (Hz)
- L = induktansi (Henry)
- C = kapasitansi (Farad)
- R = resistansi (Ohm)
- Z = impedansi (Ohm)
- Ek = energi kinetik maksimum (Joule atau eV)
- h = konstanta Planck (6.626 x 10^-34 Js atau 4.136 x 10^-15 eVs)
- f = frekuensi cahaya (Hz)
- W0 = fungsi kerja logam (Joule atau eV)
- c = kecepatan cahaya (3 x 10^8 m/s)
Yo guys! Balik lagi sama gue, dan kali ini kita bakal bedah tuntas soal-soal Fisika kelas 12 halaman 50. Siap-siap ya, karena kita bakal kupas habis setiap soal biar kalian semua makin jago Fisika! Fisika, emang kadang bikin pusing, tapi jangan khawatir, kita pecahin sama-sama!
Kenapa Pembahasan Soal Itu Penting Banget?
Sebelum kita mulai bedah soal, penting banget buat kita ngerti kenapa sih pembahasan soal itu penting? Pertama, dengan ngebahas soal, kita jadi lebih paham konsep. Teori doang mah kurang, guys! Kita harus aplikasiin teori itu ke soal-soal. Nah, dari situ kita baru bener-bener ngerti. Kedua, pembahasan soal ngebantu kita buat nginget rumus dan cara ngerjain soal. Percaya deh, kalo kita sering latihan, rumus-rumus itu bakal nempel di otak kita kayak lem super!
Ketiga, dengan ngebahas soal, kita jadi tau trik-trik cepat buat ngerjain soal. Kadang, ada soal yang bisa dikerjain dengan cara yang lebih simpel dan cepet. Nah, trik-trik kayak gini cuma bisa kita dapetin dengan sering latihan dan ngebahas soal. Keempat, pembahasan soal ngebantu kita buat siap menghadapi ujian. Gak mau kan pas ujian malah blank? Makanya, kita harus banyak latihan dan ngebahas soal biar pas ujian kita udah siap tempur!
Jadi, intinya, pembahasan soal itu penting banget buat kita yang pengen jago Fisika. Gak cuma buat ujian, tapi juga buat bekal kita nanti di dunia perkuliahan atau kerja. So, jangan males buat ngebahas soal ya, guys! Semangat!
Soal 1: Listrik Statis
Oke, langsung aja kita mulai dari soal nomor 1 tentang listrik statis. Soal ini biasanya ngebahas tentang gaya Coulomb, medan listrik, atau potensial listrik. Nah, biar lebih jelas, kita ambil contoh soal ya:
"Dua buah muatan listrik masing-masing sebesar +4 μC dan -6 μC terpisah sejauh 2 cm. Hitunglah gaya Coulomb yang terjadi antara kedua muatan tersebut!"
Nah, buat ngerjain soal ini, kita harus inget rumus gaya Coulomb:
F = k * (q1 * q2) / r^2
Dimana:
Oke, sekarang kita masukin angka-angkanya ke dalam rumus:
F = 9 x 10^9 * (4 x 10^-6 * -6 x 10^-6) / (0.02)^2
F = -540 Newton
Jadi, gaya Coulomb yang terjadi antara kedua muatan tersebut adalah -540 Newton. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya tersebut adalah gaya tarik-menarik karena kedua muatan memiliki jenis yang berbeda.
Tips: Jangan lupa buat selalu perhatiin satuan ya, guys! Pastiin semua satuan udah sesuai sebelum dimasukin ke dalam rumus. Kalo ada yang belum sesuai, ubah dulu biar gak salah hitung.
Soal 2: Medan Magnet
Lanjut ke soal nomor 2 tentang medan magnet. Soal ini biasanya ngebahas tentang induksi magnetik di sekitar kawat berarus, solenoida, atau toroida. Contoh soalnya kayak gini:
"Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus listrik sebesar 5 A. Hitunglah besar induksi magnetik pada titik yang berjarak 4 cm dari kawat tersebut!"
Buat ngerjain soal ini, kita pake rumus induksi magnetik di sekitar kawat lurus panjang:
B = (μ0 * I) / (2π * r)
Dimana:
Sekarang kita masukin angka-angkanya ke dalam rumus:
B = (4π x 10^-7 * 5) / (2π * 0.04)
B = 2.5 x 10^-5 Tesla
Jadi, besar induksi magnetik pada titik yang berjarak 4 cm dari kawat tersebut adalah 2.5 x 10^-5 Tesla.
Tips: Kalo soalnya tentang solenoida atau toroida, rumusnya beda lagi ya, guys! Jadi, pastiin kalian inget rumus yang sesuai dengan soalnya.
Soal 3: Induksi Elektromagnetik
Sekarang kita bahas soal nomor 3 tentang induksi elektromagnetik. Soal ini biasanya ngebahas tentang hukum Faraday, GGL induksi, atau transformator. Contoh soalnya:
"Sebuah kumparan memiliki 100 lilitan. Fluks magnetik yang menembus kumparan berubah dari 0.02 Wb menjadi 0.08 Wb dalam waktu 0.2 detik. Hitunglah GGL induksi yang timbul pada kumparan!"
Buat ngerjain soal ini, kita pake hukum Faraday:
ε = -N * (ΔΦ / Δt)
Dimana:
Kita masukin angka-angkanya ke dalam rumus:
ε = -100 * ((0.08 - 0.02) / 0.2)
ε = -30 Volt
Jadi, GGL induksi yang timbul pada kumparan adalah -30 Volt. Tanda negatif menunjukkan bahwa arah GGL induksi berlawanan dengan perubahan fluks magnetik (sesuai dengan hukum Lenz).
Tips: Jangan lupa buat perhatiin arah GGL induksi ya, guys! Biasanya, soal-soal tentang induksi elektromagnetik sering nanyain tentang arah GGL induksi ini.
Soal 4: Rangkaian Arus Bolak-Balik (AC)
Oke, kita lanjut ke soal nomor 4 tentang rangkaian arus bolak-balik (AC). Soal ini biasanya ngebahas tentang resistor, induktor, kapasitor, impedansi, atau resonansi. Contoh soalnya kayak gini:
"Sebuah resistor 100 Ohm, induktor 0.5 H, dan kapasitor 20 μF dihubungkan secara seri pada sumber tegangan AC 220 V, 50 Hz. Hitunglah impedansi rangkaian tersebut!"
Buat ngerjain soal ini, pertama-tama kita harus cari dulu reaktansi induktif (XL) dan reaktansi kapasitif (XC):
XL = ω * L = 2π * f * L
XC = 1 / (ω * C) = 1 / (2π * f * C)
Dimana:
Kita hitung dulu XL dan XC:
XL = 2π * 50 * 0.5 = 157.08 Ohm
XC = 1 / (2π * 50 * 20 x 10^-6) = 159.15 Ohm
Nah, sekarang kita bisa hitung impedansi (Z) rangkaian:
Z = √(R^2 + (XL - XC)^2)
Dimana:
Kita masukin angka-angkanya ke dalam rumus:
Z = √(100^2 + (157.08 - 159.15)^2)
Z = 100.02 Ohm
Jadi, impedansi rangkaian tersebut adalah 100.02 Ohm.
Tips: Jangan sampe ketuker antara XL dan XC ya, guys! Kalo XL lebih besar dari XC, rangkaian bersifat induktif. Kalo XC lebih besar dari XL, rangkaian bersifat kapasitif.
Soal 5: Fisika Kuantum
Last but not least, kita bahas soal nomor 5 tentang fisika kuantum. Soal ini biasanya ngebahas tentang efek fotolistrik, efek Compton, dualisme gelombang-partikel, atau prinsip ketidakpastian Heisenberg. Contoh soalnya:
"Sebuah permukaan logam disinari dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang 200 nm. Fungsi kerja logam tersebut adalah 3 eV. Hitunglah energi kinetik maksimum elektron yang terpancar!"
Buat ngerjain soal ini, kita pake persamaan Einstein untuk efek fotolistrik:
Ek = h * f - W0
Dimana:
Karena yang diketahui panjang gelombang (λ), kita harus cari dulu frekuensinya:
f = c / λ
Dimana:
Kita hitung frekuensinya:
f = 3 x 10^8 / (200 x 10^-9) = 1.5 x 10^15 Hz
Sekarang kita bisa hitung energi kinetik maksimumnya:
Ek = (4.136 x 10^-15 * 1.5 x 10^15) - 3
Ek = 3.204 eV
Jadi, energi kinetik maksimum elektron yang terpancar adalah 3.204 eV.
Tips: Jangan lupa buat ubah satuan energi dari Joule ke eV atau sebaliknya ya, guys! Soalnya, kadang soalnya ngasih tau fungsi kerja dalam satuan eV, tapi nanyain energi kinetik dalam satuan Joule, atau sebaliknya.
Kesimpulan
Nah, itu dia pembahasan lengkap soal-soal Fisika kelas 12 halaman 50. Semoga pembahasan ini bisa ngebantu kalian buat lebih paham Fisika ya, guys! Jangan lupa buat terus latihan soal dan jangan males buat nanya kalo ada yang gak ngerti. Semangat terus belajarnya!
Jangan lupa untuk selalu memahami konsep dasar dari setiap materi. Dengan begitu, kalian akan lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal Fisika. Good luck dan sampai jumpa di pembahasan soal lainnya!
Lastest News
-
-
Related News
Ipseosciiise Serxscse: Latest Stock Updates & News
Alex Braham - Nov 12, 2025 50 Views -
Related News
Toyota Corolla Wagon 2022: A Practical Choice
Alex Braham - Nov 13, 2025 45 Views -
Related News
IKA Portable Air Conditioner: Cool Comfort On-the-Go
Alex Braham - Nov 12, 2025 52 Views -
Related News
Sequoia's Regional Finance Strategy: An In-Depth Look
Alex Braham - Nov 13, 2025 53 Views -
Related News
Matheus Farah Leal: Understanding His Father's Influence
Alex Braham - Nov 9, 2025 56 Views